Senin, 27 Juni 2011

diam

Menggelikan betapa banyak yang diam sembunyi di balik kata dan rasa.
Memuakkan betapa segalanya diangkat sebagai tameng menutupi wajah dan dada, tempat hati berdiam.

Aku sayang kamu,
Sungguhkah bukan suatu ketakutan akan kesendirian?

Aku begini karena perhatian sama kamu,
Juga bukan sebuah bentuk rasa ketakutan?

Kayanya kamu sibuk ya?
Betul-betul bukan sebuah ungkapan ketidakpercayaandiri?

Owh, demi sejuta dewa di langit malam!
Diamlah!
Segala kata yang kau curahkan berbau anyir
Diam,
Biar ku ratakan tanah di depan baring tubuhmu
Agar henti segala bising bau yang memuakkan

-dinni-

0 komentar:

Posting Komentar