Sabtu, 09 April 2011

Jejak Kaki yang Hilang

Rabu pukul sepuluh malam
lebih sepuluh menit

Bangku besi peron satu
stasiun kereta

Duduk uncang dua kaki
sendiri


Sebelah kananku
sepasang sejoli
Tertawa kecil riang
dalam canda

Terngiang aku akan tawamu
dalam ingatan yg lalu

Malam ini sama kulalui
Tanpa dirimu lagi

Biasanya janji kita disini
Pulang malam jemput mimpi
Hingga lelah mata terkunci
Dalam pelukan malam yg sepi

Tunggu kereta
Dalam tujuan yang sama
bercengkerama
Lepas bosan yang ada

Jejak kakimu masih terasa
Dalam peron satu gondangdia
Bangku besi yang sama
Hanya jejak kaki tersisa

Membumbung tinggi sang angan
Terbawa angin malam kencang
Mencari jejak kaki hilang
Dari sisa-sisa sepihan kenangan

Selamat malam,
utkmu yang tersayang

Stasiun Kereta Peron Satu.
Menunggu Kereta terakhir

oleh :

0 komentar:

Posting Komentar