Ketika sekat transparan itu begitu lekat hadir
Nafasku tercekat
Pandangku buram berairmata
Ketika kemudian hitungan demi hitungan bergerak
Naik, kemudian turun, diam tak bergerak
Memutih buku-buku jemariku
Berpegang erat satu dan lainnya
Haruskah kemudian,
Segalanya bermula (kembali)
-dinny-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar