Apa kabarmu, Sahabatku ?
Hatiku tidak tenang ketika engkau bercerita
Suamimu mengetahui hubunganmu dengan laki-laki itu
"Dia sangat marah", begitu katamu
Terbayang berapa hantaman
yang akan menghujam tubuhmu?
Seperti yang dilakukannya
berulang dan berulang kali
Aku masih memahami keputusanmu kala itu
Memilih lelaki lain karena mampu membuatmu nyaman
Meski tahu resiko yang akan dihadapi
"Dia baik dan tidak kasar seperti suamiku," begitu katamu
Entah siapa yang bersalah, Sahabat?
Dia yang seharusnya melindungi malah menyakiti
Atau,
Engkau yang lupa sumpah setia
Dan, hari ini sejuta sumpah serapah engkau terima
Engkau menjadi terdakwa sebuah mahligai
Meski engkau telah mengatakan sakitnya dihajar,
Tetaplah engkau terdakwa sebuah mahligai
Dalam doamu, Engkau membela
"Tindakanku memilih lelaki lain dalam mahligai ini
hanya untuk meluluhkan hati pendamping hidupku"
Semoga!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar